KABARBAHRI.CO.ID | Jakarta — Di tengah hiruk-pikuk informasi yang seringkali abai terhadap suara-suara di pinggiran masyarakat, muncul secercah harapan dari para jurnalis yang berani menempuh jalur berbeda. Mereka bukan sekadar pembawa berita, tetapi juga pembawa terang, berpijak pada nilai iman, keberpihakan, dan keadilan. Salah satu figur menonjol dalam perjuangan ini adalah Kefas Hervin Devananda, yang akrab disapa Romo Kefas, Pemimpin Redaksi Pelita Nusantara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Jurnalis Kristen sebagai Suara Keadilan: Romo Kefas Memimpin Perjuangan bagi Kaum Tertindas

Dalam wawancara eksklusif di Jakarta (04/09/2025), Romo Kefas menegaskan bahwa jurnalis Kristen memiliki panggilan khusus yang melampaui tugas jurnalistik pada umumnya.

Jurnalis Kristen harus memiliki komitmen kuat untuk menjadi suara bagi mereka yang tidak bersuara dan membela hak-hak minoritas. Fokus utama kita adalah memperjuangkan kaum yang termarjinalkan, termasuk penyandang disabilitas, dan mendorong kesetaraan gender. Dengan demikian, kita berkontribusi nyata dalam membentuk masyarakat yang lebih adil dan inklusif,” ujarnya tegas.

Lebih dari sekadar menjalankan profesi, bagi Romo Kefas, jurnalisme adalah panggilan iman. Ia menekankan bahwa nilai-nilai Kristiani harus menjadi fondasi dalam setiap liputan dan pemberitaan.

Sebagai jurnalis Kristen, tanggung jawab kita tidak hanya pada etika jurnalistik dan undang-undang pers, tetapi juga kepada Kristus, Sang Kepala Pewarta. Ia adalah teladan utama dalam menyuarakan kebenaran, keadilan, dan kasih kepada semua,” tambahnya.

Ia juga menyerukan pentingnya peran media dalam membentuk kesadaran kolektif masyarakat, khususnya dalam hal pemenuhan hak-hak kelompok rentan.

Kita harus memperjuangkan hak-hak disabilitas, melawan diskriminasi dalam bentuk apa pun, serta membuka ruang setara bagi perempuan untuk berpartisipasi aktif di segala lini. Masyarakat yang adil hanya akan terwujud jika setiap suara, sekecil apa pun, mendapat tempat yang layak,” tutur Romo Kefas dengan penuh semangat.

Dengan visi profetik dan keberanian moral, Romo Kefas terus mendorong jurnalis Kristen untuk tidak hanya menjadi pelapor peristiwa, tetapi juga agen perubahan yang menyuarakan keadilan sosial.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para pelaku media, untuk membangun solidaritas dengan kaum tertindas dan terpinggirkan. Sebab dalam suara mereka yang terbungkam, tersimpan kebenaran yang harus diperjuangkan.

Jangan takut menjadi suara bagi yang tak bersuara. Di sanalah letak kekuatan jurnalisme sejati, bukan dalam sorotan kamera, tapi dalam keberpihakan kepada mereka yang paling membutuhkan,” pungkasnya. (Red)

Reporter: S. Eman