KABARBAHRI.CO.ID | Kabupaten Tangerang – Di bawah langit malam yang cerah dan berselimut berkah, ratusan jamaah dari berbagai penjuru daerah berkumpul dengan hati yang penuh kerinduan di Makam Kramat Kampung Iwul, RT 001/RW 002, Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Pada malam Sabtu, 5 September 2025 M yang bertepatan dengan 2 Rabiul Awal 1447 H, berlangsung sebuah perhelatan agung nan penuh makna: Tabligh Akbar dan Haul ke-28 Almarhum Uyut Ambiya bin Salam, yang sekaligus dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H.
Lebih dari sekadar tradisi tahunan, acara ini menjadi manifestasi cinta mendalam kepada Rasulullah SAW dan wujud penghormatan luhur kepada para leluhur yang telah mewariskan cahaya spiritual kepada generasi penerus. Di sinilah ruh keislaman berpadu dengan kekayaan kultural masyarakat, menghadirkan suasana haru, hangat, dan sarat nilai.
Dengan kelembutan tutur dan semangat yang membara, Ustad Husni Mubarok membuka acara sebagai pembawa acara, mengantarkan suasana kepada nuansa khidmat dan syahdu. Gema lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan dengan penuh kekhusyukan oleh Ustad Syahroni Al-Hafidz seakan menjadi pintu gerbang spiritual yang mengetuk kalbu setiap hadirin.
Dilanjutkan dengan istighotsah yang dipimpin oleh Abuya KH. Mukhtar Kamal dari Pasanggrahan-Cisoka. Dalam lantunan doa yang menggema penuh pengharapan, jamaah diajak bermunajat, memohon rahmat, keberkahan, dan pengampunan dari Allah SWT, sebuah refleksi kolektif untuk kembali menyematkan nilai-nilai ruhani dalam kehidupan sehari-hari.
Kehadiran berbagai tokoh masyarakat, baik dari kalangan ulama maupun aparatur pemerintah setempat, mempertegas kuatnya sinergi antara ulama dan umara dalam menjaga marwah umat. Tampak hadir: Kepala Desa Tobat: H. Endang Suherman, Sekretaris Desa, Perangkat Desa, RT/RW, dan tokoh adat, Ketua BPD dan jajaran panitia PMK yang dikomandoi oleh Ustad A. Rohim, Ketua MUI Desa Tobat, Para kyai dan asatidz: Kyai Satibi, H. Sapatari, KH. Enjen, KH. Nariban, Kyai Damyati. Serta tokoh masyarakat dan jamaah ibu-ibu pengajian yang istiqamah
Kolaborasi ini menjadi pondasi kokoh dalam merawat nilai-nilai keislaman dan melestarikan warisan ruhani yang telah dititipkan oleh para pendahulu.
Dalam rangkaian acara, diumumkan pula hasil dari Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Desa ke-IV yang telah berlangsung pada 30–31 Agustus 2025 lalu. MTQ ini menjadi wadah untuk membina generasi Qur’ani yang kokoh dan cinta Al-Qur’an. Cabang perlombaan mencakup:
Tilawah: Murottal (Putra/Putri), Anak-anak Puteri, Remaja (Putra/Putri). Hifdzul Qur’an: 1 Juz & Tilawah, 5 Juz & Tilawah (Putra/Putri). Qiroatul Kutub: Ula (Putra/Putri), Wustho (Putra). Cabang Lainnya: Qosidah, Adzan antar RT/RW, serta Pawai Ta’aruf.
Para peserta yang berprestasi diberikan penghargaan berupa piagam dan piala sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk terus menapaki jalan dakwah dan ilmu.
Dalam sambutannya, Ustad A. Rohim selaku Ketua Panitia menyampaikan:
“Kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. Semoga kegiatan ini menjadi pemantik semangat untuk terus merawat dan menjaga makam keramat ini, sebagai warisan ruhani yang mendidik dan menerangi generasi mendatang.”
Senada, Kepala Desa Tobat H. Endang Suherman menuturkan dengan penuh haru:
“Tahun ini haul bertepatan dengan bulan Rabiul Awal, bukan seperti biasanya di bulan Agustus. Dan ternyata, justru di bulan Maulid inilah karomah semakin terasa. InsyaAllah, ini menjadi tradisi tetap, mengenang sosok Uyut Ambiya sekaligus menebar cahaya kelahiran Nabi Muhammad SAW.”
Puncak acara diisi dengan tausiyah penuh hikmah. Ceramah pertama disampaikan oleh Ustad Damyati yang mengangkat tema “Nur Muhammad dalam Sejarah Penciptaan.” Dalam penyampaiannya yang mendalam, beliau mengungkap:
“Sebelum Nabi Adam diciptakan, Allah terlebih dahulu menciptakan Nur Kanjeng Rasul dua ribu tahun sebelumnya. Nur itu senantiasa bertasbih, diikuti oleh para malaikat. Bahkan saat Nabi Adam diturunkan ke bumi karena dosa, Nur Kanjeng Rasul tetap dititipkan dalam tulang rusuknya….”
Sesi ini dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci oleh Ustad Rosimudin dari Tangerang, menghadirkan suasana tenang yang menyelimuti jiwa jamaah.
Ceramah penutup disampaikan oleh ulama karismatik KH. Syihabudin, yang lebih dikenal sebagai Ki Guntur Muda dari Sukabumi. Dalam gaya yang santai namun sarat makna, beliau menyampaikan pesan-pesan menyejukkan:
“Hati yang bershalawat tak akan gelap. Zikir adalah cahaya, dan sholawat adalah jembatan menuju rahmat Allah. Jangan biarkan hati kita mati dalam riuhnya dunia.”
Tausiyah beliau ditutup dengan lantunan sholawat bersama, yang menggema dari bibir ratusan jamaah, menjulang tinggi menembus malam, menyentuh relung hati, dan menggugah cinta kepada Baginda Rasulullah SAW.
Doa penutup dipimpin oleh KH. Nariban, memohon keselamatan, kedamaian, dan keberkahan bagi seluruh umat Islam, dunia dan akhirat.
Haul ke-28 Uyut Ambiya bin Salam dan Tabligh Akbar ini bukan sekadar acara seremonial. Ia adalah penegasan nilai dan warisan, sebuah lentera abadi yang terus menyala, menuntun masyarakat menuju jalan keimanan yang hakiki. Sebuah momentum yang mengajarkan bahwa cinta kepada Rasulullah dan penghormatan kepada auliya adalah pilar utama dalam membangun peradaban ruhani umat.
Allahu Akbar! Shollu ‘alan Nabi Muhammad!