Jakarta
Kamis.18/9/2025
Jakarta Balikpapan
PT. Pertamina Hulu Mahakam (PHM) resmi menjalankan Program Green Air Conservation: After Burner Preservation sebagai langkah strategis untuk menghentikan praktik liquid burning di fasilitas produksinya. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan menjaga keselamatan operasi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam bisnis hulu migas.
Program yang bergulir sejak 31 Juli 2025 itu menggantikan metode lama berupa pembakaran cairan hasil operasi sumur di flare terbuka. Kini,
PHM menghadirkan pendekatan baru melalui penggunaan fixed offloading pump yang memungkinkan cairan dialirkan langsung ke fasilitas penyimpanan dan dimanfaatkan kembali tanpa harus dibakar.
General Manager PHM, Setyo Sapto Edi, menegaskan langkah ini merupakan bagian dari transformasi besar perusahaan menuju operasi rendah karbon.
“Penghentian metode liquid burning dan preservasi burner adalah bukti nyata PHM bergerak ke arah operasi yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan. Kami berkomitmen mendukung target net zero emission Indonesia pada 2060 atau bahkan lebih cepat,” ujarnya.
Program After Burner Preservation ini fokus pada unit liquid burner di tujuh platform Peciko. Peralatan yang tidak lagi digunakan akan dipindahkan dan diamankan melalui proses preservasi. Tahap awal telah dilaksanakan di platform MWP-B, menandai dimulainya agenda besar PHM, dalam mengelola aset dengan standar ramah lingkungan.
Selain aspek teknis, kegiatan ini juga menuntut koordinasi lintas fungsi mulai dari Produksi, Perawatan, Logistik, hingga Well Intervention. Langkah tersebut menunjukkan keseriusan PHM memastikan setiap kegiatan operasional tidak hanya berorientasi pada produksi, melainkan juga keselamatan, efisiensi energi, dan perlindungan lingkungan.
Sebagai bagian dari
PT. Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Zona 8, PHM terus berinovasi dalam pengelolaan Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur. Perusahaan menegaskan bahwa keberhasilan industri migas kini diukur tidak hanya dari capaian produksi, tetapi juga dari kemampuan menjaga lingkungan, membangun kepercayaan Publik, dan mendukung kemandirian masyarakat sekitar.
Penutup.
( Rls//Red )