SERANG, – – Dalam upaya meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat (PkM) dan memperbesar peluang dosen meraih pendanaan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Enji Azizi, MM, memaparkan strategi penyusunan proposal PkM yang efektif, tajam, dan sesuai pedoman.
Menurut Enji Azizi Sebagai Narasumber Penyusunan proposal Hibah penelitian & Pengabdian kepada masyarakat tahun 2025, sekitar 60–65 persen proposal PkM ditolak bukan karena idenya buruk, tetapi karena tidak sesuai dengan pedoman DRTPM. Ia menegaskan bahwa reviewer tidak hanya mencari ide menarik, tetapi keterpaduan antara masalah nyata, solusi berbasis keilmuan, serta luaran yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“PkM bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang terukur hasilnya,” tegas Enji di hadapan para dosen peserta kegiatan.
Kesalahan Umum Penyebab Proposal Gagal
Dalam paparannya, Enji mengurai berbagai kesalahan umum yang kerap membuat proposal PkM gagal lolos pendanaan, di antaranya:
Permasalahan yang terlalu umum dan tidak berbasis data Metode pelaksanaan tidak realistis atau tidak jelas.
Luaran tidak selaras dengan kegiatan yang direncanakan,Anggaran tidak proporsional Mitra tidak aktif atau bahkan fiktif Format proposal tidak mengikuti pedoman resmi DRTPM.
Kiat Jitu Proposal Tembus Pendanaan Untuk meningkatkan peluang lolos, Enji memberikan “checklist cepat” bagi para dosen sebelum mengirimkan proposal:
✅ Masalah jelas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
✅ Mitra aktif serta memiliki komitmen kerja sama.
✅ Metode pelaksanaan logis dan dapat diukur.
✅ Rencana anggaran belanja (RAB) proporsional dan efisien.
✅ Luaran realistis dan berdampak nyata.
✅ Format mengikuti template DRTPM.
✅ Dokumen pendukung lengkap dan valid.
“Proposal yang baik bukan hanya yang lolos pendanaan, tetapi yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan membawa perubahan nyata,” ujar Enji.
Enji Azizi, MM menambahkan, kunci utama keberhasilan proposal terletak pada empat hal penting: data yang kuat, narasi yang jelas, mitra yang aktif, serta dampak nyata bagi masyarakat.
Di akhir sesi, Enji Azizi, MM menyampaikan apresiasi kepada seluruh dosen yang hadir.
“Terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen atas partisipasinya. Semoga untuk hibah yang akan datang, Universitas Faletehan dapat meraih lebih banyak hibah, baik secara kuantitas maupun kualitas,” tutupnya Enji Sebagai Narasumber
Penyusunan proposal Hibah penelitian & Pengabdian kepada masyarakat tahun 2026.
Reporter: Novaldo
















